Posts

Showing posts from December, 2022

43 Juta Ha Lahan Hutan Tumpang Tindih dengan Tambang hingga Sawit

Image
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap terdapat beberapa ketidaksesuaian data batas daerah, tata ruang, dan kawasan hutan. Akibatnya, terjadi tumpang tindih kawasan di beberapa titik. Airlangga mengatakan, dirinya telah menetapkan empat peta indikator tumpang tindih melalui Keputusan Menteri Koordinator Perekonomian.  Data ini diperoleh dari hasil sinkronisasi satu peta yang ditujukan untuk penyelesaian pemanfaatan ruang yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, izin, Dan/Atau Hak Atas Tanah. "Antara lain bukti ketidaksesuaian batas daerah, tata ruang dan batas hutan di 34 provinsi yang memotret 43,5 juta hektare (ha) yang terindikasi adanya ketidaksesuaian antara tata ruang dan kawasan hutan," ungkapnya di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, melalui video yang ditayangkan di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2021). Tidak hanya

Penanganan Konflik Lahan Sektor Minerba Melalui Mediasi

Image
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pembahasan Penanganan Konflik Komoditas Batubara di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (17/11). Acara ini dibuka oleh Koordinator Hubungan Komersial, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ayi Ruhiat Sukartin dan dihadiri oleh Koordinator Pengendalian Penggunaan Kawasan hutan Wilayah I- Direktorat Jenderal Planologi dan Lingkungan Kawasan Hutan – KLHK, Koordinator Perlindungan Lingkungan Ketenagalistrikan – Ditjen Ketenagalistrikan KESDM dan direks  serta perwakilan perusahaan pemegang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara), dan IUP (Izin Usaha Penambangan) Batubara dari berbagai wilayah di Indonesia.  Dalam pembukaannya, Ayi Ruhiat menjelaskan bahwa pemerintah hingga saat ini terus berupaya membina dan mengawasi kegiatan pertambangan batubara oleh pemegang PKP2B maupun IUP.  Namun dalam pelaksanaannya, rintangan dan hambatan sering kali muncul dan perlu diselesaikan, diantarany

Tokoh Ini Sebut Negara Rugi Rp30 Ribu Triliun Akibat Degradasi Hutan

Image
Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar di dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis merupakan penyangga jasa lingkungan terbaik yang berfungsi sebagai tata air/hidroorologis, menyerap karbon, dan menghasilkan oksigen; serta menyimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hutan hujan tropis di dunia hanya ada di tiga wilayah di dunia, yakni Amerika Selatan memiliki sekitar 400 juta hektar/ha berpusat di lembah Sungai Amazon, Brazil; Indonesia dan Malaysia memiliki sekitar 250 juta ha; dan Afrika Barat memiliki 180 juta ha di lembah Sungai Congo sampai Teluk Guyana. Hutan hujan tropis merupakan ekosistem klimaks, terdapat setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia.   “Berdasarkan hasil paduserasi Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) pada 1999, diperkirakan hutan alam yang terdegradasi mencapai 50 juta ha. Kerusakan hutan sebagian besar karena kegiatan pembalakan liar dan telah menyebabkan ke

Banjir Terjang 5 Kelurahan di Banyuwangi, Ini Dugaan Sebabnya

Image
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo memaparkan, saat curah hujan tinggi, sungai Kali Lo tak lagi mampu menampung debit air. Sehingga air meluap dan masuk ke permukiman warga. Banjir menggenangi 5 kelurahan di wilayah Kecamatan Banyuwangi semalam. Penyebab banjir selain karena curah hujan tinggi, juga diduga akibat terjadinya pendangkalan di sepanjang aliran sungai Kali Lo. Selain itu, alih fungsi lahan di bagian hulu memperparah banjir di perkotaan Banyuwangi. Adanya pendangkalan sedimentasi pada daerah aliran sungai (DAS) Kali Lo menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Maklum, dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, sedimintasi DAS Kali Lo sama sekali belum tersentuh. Hanya pada bagian muara saja yang baru dilakukan normalisasi. "Sedimentasi aliran sungai Kalilo sangat tinggi, akibatnya sungai menjadi dangkal. Ketika curah hujan tinggi, air sungai langsung lompat dari tangkis yang dibangun," papar Guntur kepada wartawan, Selasa (29/11/20