Keanegaraman Hutan di Indonesia berikut perbedaannya
Ilustrasi hutan. ©Pixabay/cosmospaceternal_8734
Jenis hutan di Indonesia, bisa dibilang cukup beragam. Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang paling besar di dunia. Terdiri dari sekitar 16.000 pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki total luas hutan mencapai 133.300.543,98 hektare. Hal tersebut seperti yang tercatat dari data Direktorat Jendral Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) pada November 2010.
Setiap hutan yang berada di beberapa wilayah juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda berdasarkan kondisi lingkungan sekitar. Jenis hutan di Indonesia bisa dibagi berdasarkan iklim. Berbagai jenis hutan seperti, hutan hujan tropis, hutan bakau, hutan sabana, hutan musin, hingga hutan rawa tersebar di seluruh wilayah.
1. Hutan Hujan Tropis
Jenis hutan pertama, sekaligus yang paling umum di Indonesia ialah hutan hujan tropis. Hal ini disebabkan karena negara ini dikenal banyak mendapat sinar matahari, memiliki curah hujan tinggi, serta temperatur dengan rata-rata tinggi.
Hutan hutan tropis dapat ditemukan di wilayah Sumatera, Maluku, Papua dan Sulawesi, atau lebih tepatnya banyak terdapat di sebelah timur garis khayal Wallace. Jenis jenis hutan di Indonesia ini memiliki ciri khas yang menyerupai hutan hujan ekuatorial. Hanya bedanya, pepohonan yang ada di hutan hujan tropis cenderung lebih rendah.
- Curah hujan tinggi
- Tanaman yang hidup pada hutan hujan tropis biasanya tergolong jenis tanaman dengan batang yang besar, tinggi, daunnya lebat, dan tumbuhnya rapat satu sama lain.
- Tanahnya subur
- Binatang yang hidup di hujan tropis, sangatlah bervariasi karena terbagi menjadi tiga wilayah dimana setiap hutan dihuni dengan binatang yang berbeda.
Misal, untuk hutan hujan tropis di wilayah Barat, hutan banyak dihuni oleh binatang seperti harimau, gajah, dan lainnya. Untuk hutan hujan tropis wilayah timur didominasi oleh hewan-hewan kecil dan macam-macam burung khas Papua. Sedangkan untuk hutan hujan tropis wilayah peralihan banyak binatang unik seperti anoa, babi hutan, dan lain-lain, yang rata-rata adalah mamalia dengan tubuh kecil.
2. Hutan Bakau
Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia dengan luas mencapai 4,125 juta hektar. Hutan mangrove ini tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia, dengan ekosistem terbanyak di wilayah Sumatera, Kalimantan dan papua.
Hutan bakau bisa disebut juga dengan hutan mangrove. Hutan jenis ini tumbuh di kawasan pasang surut, seperti di wilayah pantai yang terlindung, di wilayah laguna, serta di daerah muara sungai. Wilayah hutan mangrove ini biasanya berada di wilayah yang tergenang pasang serta bebas dari genangan ketika surut.
Di dalam hutan mangrove, populasi yang membentuknya terdiri dari pohon bakau, nipah, pandan dan rumput. Hutan bakau ini juga disebut memiliki fungsi yang cukup penting bagi lingkungan, diantaranya:
- Sebagai pemecah dan penahan ombak.
- Tempat tinggal alami ikan-ikan kecil.
- Pencegah abrasi air laut.
- Tempat tinggal beberapa spesies burung laut.
- Hutan bakau merupakan cara untuk melestarikan lingkungan.
3. Hutan Rawa Gambut
Hutan rawa meliputi daerah rawa-rawa dengan berbagai jenis tumbuha. Jenis hutan ini banyak terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Hutan rawa gambut memiliki ciri khas berupa keberadaan flora yang terbatas.
Di dalam hutan rawa gambut, pephonannya tinggi -tinggi, kurus serta tidak lebat. Ciri khas pepohonan ini dikarenakan habitat tanannya yang berupa timbunan gambut dengan pH 4 yang sangat asam, serta kandungan hara di tanah tersebut juga rendah.
Ciri-ciri dari hutan rawa gambut di Indonesia adalah:
- Tanahnya selalu digenangi oleh air yang membentuk rawa
- Hutan rawa gambut juga memiliki lapisan tanah berupa tanah gambut.
- Tanaman yang dapat hidup di hutan rawa gambut rata-rata berukuran kecil dan akarnya tidak sekuat tanaman yang berada di tanah yang padat.
4. Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan wilayah padang rumput yang dikelilingi pepohonan serta banyak terdapat semak belukar. Umumnya, hutan jenis ini banyak dijumpai di Nusa Tenggara. Adapun ciri-ciri dari hutan sabana, diantaranya:
- Suhu daratan cukup tinggi sehingga menyebabkan kelembaban hutan ini menjadi sangat rendah.
- Curah hujan sangat jarang
- Cadangan air bisa dibilang sangat rendah.
- Hutan ini terdiri dari tumbuhan ilalang dan juga semak-semak yang banyak, pohon besar terbilang cukup sedikit
5. Hutan Hujan Ekuatorial
6. Hutan Musim
Mengapa disebut dengan hutan musim? Sebab, hutan ini memiliki perbedaan kondisi pada musim hujan dan musim kemarau yang cukup mencolok. Tumbuhan yang ada di hutan musim pada musim kemarau biasanya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh lebat kembali.
Wilayah Indonesia yang banyak terdapat hutan musim yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan. Adapun ciri-cirinya adalah:
- Jenis binatang yang tinggal di hutan musim tidak sebanyak dan sebuas hewan yang tinggal di hutan hujan tropis. Rata-rata yang hewan yang dapat ditemui adalah jenis serangga, ular, burung, dan beberapa mamalia jenis pengerat
- Tinggi tanaman yang mengisi hutan musim ini tidak terlalu tinggi. Berbeda jauh dengan hutan hujan tropis
- Bisa ditemukan baik didataran tinggi dan juga dataran rendah
- Jarak antara tanaman satu dengan yang lain di hutan musim cenderung tidak rapat bahkan bisa dikatakan tersusun rapi dengan jarak tertentu
Comments
Post a Comment